Sabtu, 24 Maret 2012

MENDUGA DAN MALU

Asumsi-asumsi terhadap suatu hal dapat mempengaruhi kehidupan kita sebagai manusia. Bagaimana hal itu terjadi? Saya akan ilustrasikan melalui sebuah cerita dibawah ini, yang saya baca dari sebuah blog. Asumsi sendiri berarti dugaan yang tidak didasarkan fakta-fakta. Betapa asumsi dapat mempengaruhi cara berpikir, tindakan dan hasil dari tindakan kita.
Alkisah ada seorang pemuda yang mencari calon istri ke sebuah negeri. Kemudian ia bertemu dengan seorang petani yang ternyata mempunyai tiga orang anak yang cantik dan baik hati. Petani yang baik hati itu mempersilakan sang pemuda untuk menikahi salah satu anaknya. Sang pemuda sangat senang mengetahui hal tersebut, namun ia bingung menentukan gadis mana yang pantas menjadi istrinya. Akhirnya, untuk menentukannya ia akan pergi berjalan-jalan berdua dengan setiap anak petani tersebut agar dapat mengenalnya lebih dekat.
Pada hari pertama ia berjalan-jalan dengan anak gadis yang pertama.
Ketika mereka pulang petani bertanya kepada sang pemuda. “Bagaimana? Apakah anak gadisku cocok untuk menjadi istrimu? 
“Anak gadis anda sangat cantik dan baik hati, tetapi matanya agak juling.”
Pada keesokan harinya sang pemuda pergi berjalan-jalan dengan anak kedua.
Ketika mereka pulang petani bertanya kepada sang pemuda. “Bagaimana? Apakah anak gadisku cocok untuk menjadi istrimu? 
“Anak gadis anda sangat cantik dan baik hati, tetapi jempol kirinya besar sebelah.”
Pada hari selanjutnya sang pemuda pergi berjalan-jalan dengan anak ketiga.
Ketika mereka pulang petani bertanya kepada sang pemuda. “Bagaimana? Apakah anak gadisku cocok untuk menjadi istrimu? 
“Anak gadis anda sangat cantik dan baik hati, dia sangat cocok untuk untuk menjadi istri saya.”
Akhirnya pernikahan antara sang pemuda dan anak ketiga petani dilangsungkan. Delapan bulan kemudian istri pemuda tersebut yaitu anak ketiga dari petani melahirkan. Namun sang pemuda sangat terkejut karena anak yang dilahirkan tidak mirip kedua orang tuanya, ia jelek.
“Kenapa anakku jelek, tidak mirip kedua orang tuanya, istri saya cantik, saya pun tampan? Tanya sang pemuda kepada petani.
 Petani kemudian menjawab. “sesungguhnya ada kekurangan pada anakku yang tidak kau ketahui”
“Apa itu? Anak anda terlihat sangat sempurna, ia cantik dan baik hati.”
“Ia sudah hamil lebih dulu sebelum menikah denganmu.”
Sekarang terungkaplah bahwa ada kekurangan dari anak ketiga petani yang tidak terlihat oleh sang pemuda.

Begitulah kira-kira gambaran diatas. Asumsi yang terbentuk melahirkan tindakan dan hasil dan pada akhirnya penyesalan. Akan banyak kisah-kisah lain tentang penyesalan yang datang dari asumsi pribadi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar