JURAGAN TANAH DARI BELANDA
Saat orang berpikir mengenai
Belanda, 2 hal yang ada di pikiran adalah: Tulip dan kincir angin. Kedua hal
tersebut memang simbol Negara yang satu ini. Padahal, tulip bukanlah bunga asli
dari negeri tersebut melainkan diperkenalkan oleh bangsa Asia pada abad ke 17.
Selain tulip dan kincir angin, ada hal lain yang patut diketahui dari Belanda,
yaitu keajaiban dunia modern dari Belanda, Zuiderzee dan Delta Works.
Belanda adalah salah satu negara dengan
permukaan tanah terendah di dunia. Seperempat tanah Belanda berada di bawah
permukaan laut. Oleh karena itu, saat badai datang dan permukaan air laut
meningkat Belanda berada dalam resiko besar terkena banjir. Hmm.. jadi ingat
negara lain yang juga berada dalam resiko banjir setiap tahunnya. Yup,
Indonesia, tepatnya kota Jakarta. Pada awalnya, masyarakat Belanda berusaha
mengatasi resiko banjir dengan membuat bukit buatan, dan menempatkan kota-kota
diatasnya sehingga rumah-rumah mereka tetap aman saat banjir datang. Namun
ternyata, ada area rendah yang tidak dapat digunakan terutama saat banjir
datang sehingga solusi ini menjadi tidak efektif. Cornelis Lely adalah pencetus ide untuk mengatasi “pertempuran” Belanda dengan air. Pada 4 Juni 1918, proyek tersebut dimulai, tujuannya untuk melindungi daerah rawan banjir di laut utara Belanda, meningkatkan suplay makanan dengan membuat polder yang dapat menjadi lahan pertanian, serta menjadikan Zuiderzee sebagai bagian dari manajemen air di Belanda. Zuiderzee berarti laut selatan dalam bahasa Belanda, tetapi sebenarnya Zuiderzee adalah sebuah teluk dangkal di laut utara dengan panjang sekitar 60 mil atau 100 km dan lebar 30 mil atau 50 km, dengan total 2000 mil persegi dan kedalaman 15 kaki.
Cornelis Lely adalah pencetus ide untuk mengatasi “pertempuran” Belanda dengan air. Pada 4 Juni 1918, proyek tersebut dimulai, tujuannya untuk melindungi daerah rawan banjir di laut utara Belanda, meningkatkan suplay makanan dengan membuat polder yang dapat menjadi lahan pertanian, serta menjadikan Zuiderzee sebagai bagian dari manajemen air di Belanda. Zuiderzee berarti laut selatan dalam bahasa Belanda, tetapi sebenarnya Zuiderzee adalah sebuah teluk dangkal di laut utara dengan panjang sekitar 60 mil atau 100 km dan lebar 30 mil atau 50 km, dengan total 2000 mil persegi dan kedalaman 15 kaki.
Pada awalnya Zuiderzee adalah sumber
bagi perikanan dan akses perdagangan, namun Zuiderzee dapat menjadi berbahaya
saat frekuensi air laut naik. Bendungan dapat jebol dan menyebabkan banjir bagi
ratusan bahkan ribuan orang. Sejarah mencatat pada tahun 1421 dinding tanggul
Zuiderzee jebol dan menyebabkan banjir di 72 desa dan menewaskan 10.000 orang. Di
abad ke 17 untuk mengatasi resiko ini sudah dicari, namun baru direalisasikan
pada abad ke 19. Cornelis Lely, insinyur sipil Belanda datang dengan sebuah
rencana untuk menutup bangunan di sekitar Zuiderzee dan mengubahnya menjadi
danau. Rencananya termasuk membangun empat polder di danau tersebut yang akan digunakan sebagai lahan pertanian.
Langkah pertama yang dilakukan
adalah mengurung Zuiderzee dengan cara membangun bendungan sepanjang 20 mil.
Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga Belanda menjadi pionir
dalam melakukan hal ini.
Proyek tersebut berjalan lancar
sampai beberapa hal yang terjadi di dunia ikut mempengaruhi proyek tersebut,
antara lain serangan tentara Nazi yang menjadikan proyek tersebut mempunyai
fungsi tambahan yaitu sebagi tempat berlindung. Perang dunia ke 2 juga mmebawa
dampak terhadap Zuiderzee, pada April 1945 Jerman mengebom daerah tersebut
sehingga banjir kembali terjadi di daerah tersebut. Namun akhirnya Belanda
mampu menyelesaikan proyek tersebut di akhir tahun 1945 walaupun beberapa
infrastruktur rusak dan harus diperbaiki.
Keberhasilan Cornelis
Lely dalam mereklamasi sebagian besar wilayah Zuiderzee menjadi lahan kering
patut diacungi jempol. Lahan kering terbesar, Flevoland, sekarang ditempati
oleh sekitar 400.000 orang. Menjadi yang pertama mencetuskan ide pembuatan bendungan terpanjang dalam sejarah Belanda bukan merupakan jalan yang mudah bagi Cornelis Lely. Ia banyak ditentang karena idenya, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Namun, ia mampu membuktikan bahwa idenya ternyata tepat. Menjadi pionir sangat bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri namun juga bagi banyak orang. Saat ini Flevoland bukan lagi danau yang tak bisa ditempati, berkat Sang "Juragan Tanah", kota-kota di Flevoland menjadi salah satu dari banyak kota indah di Belanda. Cornelis Lely adalah pionir kesuksesan bagi Belanda dalam proyek reklamasi lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar