Senin, 08 Februari 2016

Book Review Who Moved My Cheese?




Book review kali ini adalah bestseller internasional beberapa tahun yang lalu. Saya mendengar judul buku ini ketika saya masih kuliah namun belum sempat membelinya sehingga kemudian lupa. Secara tidak sengaja baru menemukannya di toko buku bekas baru-baru ini. Karena kecenderungan kita adalah membeli buku-buku terbaru sehingga lupa bahwa buku-buku yang lamapun sama bagusnya. 

Judul buku ini adalah Who Moved My Cheese? Dalam bahasa Indonesia berarti siapa yang memindahkan kejuku? Judulnya menarik, tampilannya pun menarik berwarna kuning seperti cheese. Si penulis, Spencer Johnson mempunyai cara bercerita yang unik, mudah di baca dan dipahami. Bahkan saya dapat mebayangkan membacakannya ke anak-anak saya nanti sebagai cerita motivasi yang sesuai bagi usia mereka. 

Diceritakan bahwa ada empat karakter tikus imajinatif yang menggambarkan diri kita. Sniff yang mampu mencium perubahan, Scurry yang mampu bertindak dengan segera, Hem yang menyangkal dan menolak perubahan, serta Haw yang baru beradaptasi setelah melihat perubahan. Jika kita renungkan, keempat karakter itu akan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari. Baik itu teman, keluarga, ataupun diri kita sendiri. Saya bisa tersenyum-senyum sendiri jika mengingat bahwa orang-orang dengan karakter seperti itu ada di sekitar kita. 

Dalam buku ini diceritakan bahwa sesuatu hal yang sangat kita inginkan diumpamakan sebagai cheese. Keempat karakter tikus tadi tinggal di dalam labirin dan berusaha menchari cheese station dimana ada banyak gunungan cheese sebagai makanan mereka. Namun, karena dimakan setiap hari, cheese tersebut semakin berkurang. Karakter yang mampu mencium perubahan dan bergerak cepat akan segera memikirkan tindakan lain sebelum cheese tersebut habis. Sementara karakter yang menolak perubahan akan beranggapan cheese ini banyak sekali dan tidak mungkin habis. Ya begitulah, cerita yang menarik dibagikan ke anak-anak sekalipun. Ada beberapa kutipan favorit yang ingin saya bagikan dari buku ini.
“Memiliki cheese membuat hidupmu bahagia.” Ya, begitulah, memilki sesuatu yang kita inginkan akan membuat hidup kita bahagia. Tetapi berapa lama cheese itu akan bertahan, seberapa banyak cheese yang tersedia, berapa lama sampai cheese itu tidak membusuk. Seberapa inginpun kita memiliki keinginan, perubahan akan selalu ada dan tidak dapat ditolak, kita harus tanggap terhadap hal tersebut. Lalu bagaimana untuk mendorong diri kita berubah, bagaimana jika kita termasuk karakter Hem yang menyangkal perubahan “Membayangkan dirimu menikmati cheese baru, mengarahkanmu kepadanya”. Selalu bayangkan apa yang kita akan peroleh bila tidak takut.

Buku yang menyenangkan dibaca bersama keluarga.:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar