Book review kali ini adalah
bestseller internasional beberapa tahun yang lalu. Saya mendengar judul buku
ini ketika saya masih kuliah namun belum sempat membelinya sehingga kemudian
lupa. Secara tidak sengaja baru menemukannya di toko buku bekas baru-baru ini. Karena
kecenderungan kita adalah membeli buku-buku terbaru sehingga lupa bahwa
buku-buku yang lamapun sama bagusnya.
Judul buku ini adalah Who Moved
My Cheese? Dalam bahasa Indonesia berarti
siapa yang memindahkan kejuku? Judulnya menarik, tampilannya pun menarik
berwarna kuning seperti cheese. Si penulis,
Spencer Johnson mempunyai cara bercerita yang unik, mudah di baca dan dipahami.
Bahkan saya dapat mebayangkan membacakannya ke anak-anak saya nanti sebagai
cerita motivasi yang sesuai bagi usia mereka.
Diceritakan bahwa ada empat
karakter tikus imajinatif yang menggambarkan diri kita. Sniff yang mampu
mencium perubahan, Scurry yang mampu bertindak dengan segera, Hem yang
menyangkal dan menolak perubahan, serta Haw yang baru beradaptasi setelah
melihat perubahan. Jika kita renungkan, keempat karakter itu akan mudah kita
temukan dalam kehidupan sehari. Baik itu teman, keluarga, ataupun diri kita
sendiri. Saya bisa tersenyum-senyum sendiri jika mengingat bahwa orang-orang
dengan karakter seperti itu ada di sekitar kita.
Dalam buku ini diceritakan bahwa
sesuatu hal yang sangat kita inginkan diumpamakan sebagai cheese. Keempat karakter tikus tadi tinggal di dalam labirin dan
berusaha menchari cheese station
dimana ada banyak gunungan cheese
sebagai makanan mereka. Namun, karena dimakan setiap hari, cheese tersebut semakin berkurang. Karakter yang mampu mencium
perubahan dan bergerak cepat akan segera memikirkan tindakan lain sebelum cheese tersebut habis. Sementara karakter
yang menolak perubahan akan beranggapan cheese
ini banyak sekali dan tidak mungkin habis. Ya begitulah, cerita yang menarik
dibagikan ke anak-anak sekalipun. Ada beberapa kutipan favorit yang ingin saya
bagikan dari buku ini.
“Memiliki cheese membuat hidupmu bahagia.” Ya, begitulah, memilki sesuatu
yang kita inginkan akan membuat hidup kita bahagia. Tetapi berapa lama cheese itu akan bertahan, seberapa
banyak cheese yang tersedia, berapa
lama sampai cheese itu tidak
membusuk. Seberapa inginpun kita memiliki keinginan, perubahan akan selalu ada
dan tidak dapat ditolak, kita harus tanggap terhadap hal tersebut. Lalu
bagaimana untuk mendorong diri kita berubah, bagaimana jika kita termasuk
karakter Hem yang menyangkal perubahan “Membayangkan dirimu menikmati cheese baru, mengarahkanmu kepadanya”.
Selalu bayangkan apa yang kita akan peroleh bila tidak takut.
Buku yang menyenangkan dibaca
bersama keluarga.:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar