Berjalan di Atas Cahaya
Judul : Berjalan di Atas Cahaya
Pengarang : Hanum
Salasabiela Rais
Penebit :Gramedia
Pustaka Utama
Tahun terbit : 2013
Tebal : 210
halaman
ISBN : 978-979-22-9359-3
Buku ini adalah karya Hanum
Salsabiela Rais setelah 99 Cahaya di Langit Eropa. Masih berkisah tentang
perjalanan Hanum di eropa namun kali ini bukan sebagai penduduk eropa tetapi
dalam rangka liputan ramadhan untuk sebuah stasiun tv. Kisah yang disampaikan
Hanum pada buku ini tidak kalah indahnya dengan buku yang pertama. Mengutip
pernyataan Hanum, kisah-kisah ini bukan kisah extravaganza tentang kehidupan di
eropa tetapi kisah yang mampu mencerahkan batin.
Diantara kisah-kisah tersebut ada
kisah bunda Ikoy, seorang perempuan Aceh perakit jam merk ternama di Swiss. Ada
pula kisah rapper wanita dari Austria. Penampilannya seperti anak muda
kebanyakan, penampilan semau gue, tanpa rias, hijabnyalah yang menjadi
identitasnya sebagai seorang muslim. Kejujuran dari desa Neerach yang
ditunjukkan melalui kios penjual bunga hingga pengalaman Hanum bertemu dengan
orang-orang yang mencari Tuhan. Ya, beberapa orang tahu bahwa Tuhan ada tetapi
tak tahu cara mencarinya. Glory, teman Hanum yang satu ini sudah meninggalkan
agama nenek moyangnya dan berpindah dari agama satu ke agama lain untuk mencari
Tuhan yang dia yakini ada.
Ada pula kisah mualaf-mualaf yang
pernah menjadi sahabat Hanum. Ternyata Islam yang selama ini diketahui oleh
masyarakat barat sungguh berbeda. Islam bukanlah agama kekerasan. Seorang
muslim tidak akan pernah memakai kekerasan walaupun mereka mampu.
Keluarga-keluarga muslim adalah laki-laki yang menafkahi keluarganya dengan
tanggung jawab serta menjaga harga diri wanita, wanita yang memilih menjadi ibu
dibanding mengejar karir duniawi serta istri yang taat pada suami. Sesungguhnya
ada balasan yang setimpal dari Allah SWT pada setiap pengorbanan. Islam yang memberikan
ketenangan pada pemeluknya.
Sekali lagi, buku ini bukanlah
kisah perjalanan mengenai keindahan tanah Eropa, buku ini mengungkap sisi lain
Eropa, sisi lain kehidupan masyarakatnya. Bahwa setiap orang akan memperoleh
hidayahnya masing-masing dengan cara yang tak terduga. Hanum mengisahkan bahwa
keindahan Islam dapat dirasakan sampai daerah terpencil di Eropa dan semua
nyata. Keindahan itu bukan hanya dalam mimpi.