cerita ini dikutip dari sebuah siaran radio. betapa, hal-hal yang ada bersamaan dengan datangnya cinta terkadang tidak berguna.
Alkisah di suatu pulau di negeri anatah berantah terjadi bencana alam yang besar, yaitu banjir bandang. Semua penduduk mengungsi ke semua pulau. Sayanganya ada seorang penduduk yang belum mendapat tumpangan utuk pergi ke sebuah pilau, dia lah Cinta. Teman teman Cinta sudah mulai lewat satu persatu, namun tak seorangpun yang lwat menawarkan tumpangan. Cinta mulai panik dan berteriak-teriak minta tolong. Kemudian Cinta melihat temanya, Kecantikan.
“Kecantikan maukah kamu memberiku tumpangan untuk mengungsi?.” Cinta memohon.
“Tidak bisa Cinta, Kau sudah jelek, kotor dan basah aku tidak bisa memberikan tumpangan, nanti aku jadi kotor dan tidak cantik lagi, maaf ya Cinta.” Kata Kecantikan.
Cinta pasrah mendengar ucapan Kecantikan. Beberaapa saat kemudian, Cinta melihat temannya yang lain, Kesedihan. Kemudian Cinta memanggilnya.
“Kesedihan maukah kamu memberiku tumpangan untuk mengungsi ?.” Cinta kembali memohon
“Maaf Cinta aku sedang bersedih dan tak ingin ditemani siapa pun.”
Cinta benar-benar putus asa mendengar ucapan kesedihan. Tak beberapa lama, teman Cinta yang lain, yaitu Kebahagiaan lewat. Cinta berteriak-teriak memanggil namanya, tetapi Kebahagiaan tidak mendengar karena begitu bahagia dirinya bisa pergi mengungsi. Air sudah semakin tinggi, sebentar lagi Cinta pasti tenggelam dalam keadaan yang sudah terjepit, muncullah teman Cinta, yaitu Waktu. Waktu langsung menawarkan bantuan kepada Cinta. Cinta benar-benar bahagia bisa selamat.
“Waktu kenapa kamu mau menolongku, aku kan kotor dan basah”
“Kamu tahu Cinta, hanya Waktu yang tahu betapa berharganya Cinta”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar